top of page

KECAMATAN PUNCU – KABUPATEN KEDIRI

 

Kecamatan Puncu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kediri Jawa Timur. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi dan akan banyak ditemukan persawahan disekitar jalan raya. Berdasar Website Pemerintah Kabupaten Kediri, Kecamatan Puncu dipimpin oleh Bapak Hafi Muljo, S.Pd., S.H., M.M. Wilayah Kecamatan Puncu seluas 2.672,19 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 59.548 orang. Kecamatan ini terdiri dari 8 (delapan) desa/ kelurahan yaitu Desa Puncu, Desa Satak, Desa Manggis, Desa Sidomulyo, Desa Watugede, Desa Gadungan, Desa Wonorejo, dan Desa Asmorobangun.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS, Desa Puncu, Desa Wonorejo, Desa Manggis, Desa Sidomulyo terletak di tepi/ sekitar hutan. Desa Asmorobangun, Desa Watugede, dan Desa Gadungan berada di luar hudan. Sedangkan Desa Satak berada di dalam hutan.

Sumber penghasilan utama penduduk di Kecamatan Puncu adalah pertanian holtikultura, perkebunan, dan palawija. Hasil perkebunannya antara lain kopi, coklat, dan Jahe. Sedangkan dari sektor peternakan, komoditasnya berupa telur, ayam potong, sapi, susu, dan kambing. Kecamatan ini tidak memiliki komoditas dari sektor perikanan, namun memiliki komoditas yang cukup banyak dari sektor industri kecil yaitu roti mlinjo, roti brambang, jamu java herbal, batik, sepatu, bordir, roti tape, roti pisang. Pada sektor industri besar, terdapat 3 (tiga) pabrik yaitu pabrik baut, pabrik kayu lapis, dan pabrik kopi. Dari bidang pariwisata, Wisata Hutan Simpenan dan air terjun menjadi salah satu destinasi di Kecamatan Puncu.

Dari bidang pendidikan, jumlah Sekolah Dasar (SD) baik negeri maupun swasta sebanyak 33 unit, SMP/MTs negeri maupun swasta sebanyak 5 unit SMU/ MA hanya 1 unit, tidak ada SMK dan tidak ada Perguruan Tinggi. Namun jumlah pondok pesantren cukuo banyak yaitu mencapau 6 unit dan 1 Madrasah Diniyah.

Dari bidang pendidikan, Kecamatan Puncu hanya memiliki a (satu) unit puskesmas, dan 2 (dua) unit puskesmas bantu, 3 (tiga) tempat praktek dokter, dan 8 (delapan) tempat praktek bidan, dan 2 (dua) unit apotek.

Masyarakat Kecamatan Puncu sebagian besar masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak. Tempat buang air besar rata-rata sudah menggunakan jamban sendiri. Masyarakat membuang sampah dengan cara dimasukkan kedalam lubang/ dibakar. Sumber airnya dari ledeng dan sumur. Jenis penerangannya berupa listrik yang diusahakan pemerintah.

bottom of page